KATA PENGANTAR
Assalam mualaikum wr.wb
Puji dan syukur kami
ucapkan kepada Allah yang maha kuasa karena berkat Karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas makalah tentang virus yang di berikan kepada dosen
kami Nila Oktaviani , M.Si. selaku pengajar mata kuliah Mikrobiologi. kami akan
menyajikan makalah kami yang berjudul virus secara sederhana agar dapat mudah
di pahami. Di karenakan waktu yang sangat singkat dan pengetahuan kami tentang
virus sangat sedikit sehingga kami tidak dapat menyajikan makalah ini dengan
secara sangat lengkap akan tetapi kami menyajikan makalah ini dengan maksimal.
kami menyadari walaupun
bagaimana kami berusaha menyajikan makalah ini dengan maksimal akan tetapi
pasti ada kekurangan. Jadi kami harapkan kritik dan saran dari Ibu, teman-teman,
dan siapapun yang membaca makalah ini, sehingga dengan saran dan kritiknya kami
dapat menjadi lebih baik dalam pembuatan makalah selanjutnya dan dalam
kehidupan kami agar tetap terus barusaha untuk lebih baik.
Sekian kata pengantar
dari kami apabila ada kata yang salah kami mohon maaf. Sekali lagi kami
mengatakan kami sangat berharap saran dan kritik agar kami dapat menjadi lebih
baik lagi.
Wasalam mualaikum wr.wb
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Virus adalah
parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus
hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan
memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular
untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat
dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah
kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang
diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid,
glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang
digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur
hidupnya.
Istilah
virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel
eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara
istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis
sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).
Virus sering
diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan
fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu
terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus
influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya
virus mosaik tembakau/TMV).
Penelitian
mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang
menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut
memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman,
menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti
menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak
berhasil menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa
penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan
tidak dapat dilihat dengan mikroskop.
Pada tahun
1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun tembakau yang
sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit
mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri
penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati
saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus
saringan. Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah Martinus
Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah
disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit
tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman.Patogen mosaik
tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan contagium vivum
fluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit.
Setelah itu,
pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut
dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri. Namun
demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang sangat
kecil.
Pendapat
Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith Stanley dari
Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yang
kini dikenal sebagai virus mosaik tembakau. Virus ini juga merupakan virus yang
pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh
ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang
dimaksud dengan virus ?
2. Bagaimana
struktur dan anatomi virus ?
3. Bagaimana
sifat – sifat virus ?
4. Apa saja
jenis - jenis virus ?
5. Bagaimana
parasitisme virus ?
6. Bagaimana
virus bereproduksi ?
7. Apa saja
klasifikasi virus ?
8. Bagaimana
peranan virus dalam kehidupan ?
9. Penyakit apa
saja yang ditimbulkan oleh virus ?
10. Bagaimana
cara mencegah dan pengobatannya ?
C.
TUJUAN MASALAH
1. Untuk
mengetehui devinisi virus
2. Untuk
mengetahui struktur dan anatomi virus
3. Untuk
mengetahui sifat-sifat virus
4. Untuk
mengetahui jenis – jenis virus
5. Untuk
mengetahui parasitisme virus
6. Untuk
mengetahui reproduksi virus
7. Untuk
mengetahui klasifikasi virus
8. Untuk
mengetahui peranan virus dalam kehidupan
9. Untuk mengetahui tentang penyakit yang di timbulkan
oleh virus
10. Untuk
mengetahui pencegahan dan pengobatannya
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Virus adalah
parasit intraseluler obligat dan ukurannya 20-200 nm, bentuk dan komposisi
kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA or DNA. Partikelnya secara
utuh disebut “VIRION” yang terdiri dari “Capsid” yang dapat terbungkus oleh
sebuah Glycoprotein/membrane lipid. Virus resisten terhadap antibiotics
Virus
merupakan Partikel yang bersifat parasit obligat pada sel/makhluk hidup
Aseluler (bukan merupakan sel) Berukuran sangat renik Di dalam sel inang virus
menunjukkan ciri makhluk hidup, sedangkan di luar sel menunjukkan ciri bukan
makhluk hidup.
Bentuk virus
berbeda beda ada yang bula, batang, polihidris dan seperti huruf T.
B.
STRUKTUR DAN
ANATOMI VIRUS
Virus
merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil daripada
bakteri sehingga virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri. Virus
terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan
virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya.
Asam nukleat
genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri dari DNA
untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain
itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler.
Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan
beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan
manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai
tunggal.
Bahan
genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein yang menjadi
lapisan pelindung tersebut disebut kapsid. Bergantung pada tipe virusnya,
kapsid bisa berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang
lebih kompleks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus.
Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer.
Untuk virus
berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid)
terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus campak, setiap
protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA membentuk heliks sepanjang
sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini disebut
nukleokapsid. Pada virus campak, nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan
lipid yang didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein yang disandikan oleh
virus melekat pada selubung lipid tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam
pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang pada awal infeksi.
Kapsid virus
sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak terlalu berikatan
dengan asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa bervariasi dari
ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein virus yang
tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk
membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t
protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4, butuh 240
protein untuk membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian
jenis virus sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein
kapsid sendiri langsung terlibat dalam penginfeksian sel.
Seperti yang
telah dijelaskan pada virus campak, beberapa jenis virus memiliki unsur
tambahan yang membantunya menginfeksi inang. Virus pada hewan memiliki selubung
virus, yaitu membran menyelubungi kapsid. Selubung ini mengandung fosfolipid
dan protein dari sel inang, tetapi juga mengandung protein dan glikoprotein
yang berasal dari virus. Selain protein selubung dan protein kapsid, virus juga
membawa beberapa molekul enzim di dalam kapsidnya. Ada pula beberapa jenis
bakteriofag yang memiliki ekor protein yang melekat pada “kepala” kapsid.
Serabut-serabut ekor tersebut digunakan oleh fag untuk menempel pada suatu
bakteri.
Partikel
lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi gen,
sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme
penginfeksian sel inang.
C.
SIFAT – SIFAT
VIRUS
Pada dasarnya, ada beberapa sifat umum dari virus yang
dapat membedakannya dari bakteri, mengingat bahwa kedua organisme ini sering
disamakan. Berikut ini adalah sifat-sifat virus :
1.
Virus merupakan makhluk hidup
peralihan antara benda mati atau benda hidup. Disebut sebagai benda mati karena
virus dapat dikristalkan dan tidak mengandung protoplasma, sedangkan disebut
sebagai makhluk hidup karena dapat berkembang biak dan memiliki asam nukleat
2.
Virus hanya dapat hidup pada
organisme yang hidup saja, virus juga dapat melekatkan dirinya pada permukaan
sel hidup atau organisme
3.
Virus juga dapat mengenali inangnya
dengan suatu mekanisme lock and key, atau dengan kata lain seperti kunci dan
anak kunci.
Adapun sifat
– sifat khusus virus menurut Lwoff, Home dan
Tournier (1966) adalah :
1. Bahan
genetic virus terdiri dari asam ribonukleat (RNA) atau asam deoksiribonukleat
(DNA), akan tetapi bukan gabungan dari kedua jenis asam nukleat tersebut.
2. Struktur
virus secara relative sangat sederhana, yaitu dari pembungkus yang mengelilingi
atau melindungi asam nukleat.
3. Virus
mengadakan reproduksi hanya dalam sel hidup, yaitu dalam nucleus, sitoplasma
atau di dalam keduanya dan tidak mengadakan kegiatan metabolisme jika berada di
luar sel hidup.
4. Virus tidak
membelah diri dengan cara pembelahan biner. Partikel virus baru dibentuk dengan
suatu proses biosintesis majemuk yang dimulai dengan pemecahan suatu partikel
virus infektif menjadi lapisan protein pelindung dan komponen asam nukleat
infektif.
5. Asam nukleat
partikel virus yang menginfeksi sel mengambil alih kekuasaan dan pengawasan
system enzim hospesnya, sehingga selaras dengan proses sintesis asam nukleat
dan protein virus.
6. Virus yang
menginfeksi sel mempergunakan ribosom sel hospes untuk keperluan
metabolismenya.
7. Komponen –
komponen virus dibentuk secara terpisah dan baru digabung di dalam sel hospes
tidak lama setelah dibebaskan.
8. Selama
proses pembebasan, beberapa partikel virus mendapat selubung luar yang
mengandung lipid, protein, dan bahan – bahan lain yang sebagian berasal dari
sel hospes.
9. Partikel
virus lengkap disebut Virion dan terdiri dari inti asam nukleat yang
dikelilingi lapisan protein yang bersifat antigenic yang disebut kapsid dengan
atau tanpa selubung di luar kapsid.
D.
JENIS –
JENIS VIRUS
1. Virus Bakteri
Virus
bakteri adalah virus yang sel inangnya adalah sel bakteri. Virus bakteri
disebut juga bakteriofage atau fage (Latin, phage = memakan).
Virus bakteri mengandung materi genetik berupa DNA
2.
Virus
Mikroorganisme Eukariot
Virus
mikroorganisme eukariot adalah virus yang sel inangnya berupa mikroorganisme
yang tergolong eukariot. Virus ini terutama mengandung RNA. Virus yang
menyerang jamur disebut Mycovirus.
3.
Virus
Tumbuhan
Virus
tumbuhan adalah virus yang sel inangnya adalah sel tumbuhan. Virus tumbuhan
sebagian besar mengandung RNA.
4.
Virus
Hewan
Virus hewan
adalah virus yang sel inangnya adalah sel hewan atau sel manusia. Virus hewan
mengandung RNA atau DNA.
E. PARASITISME VIRUS
Jika
bakteriofag menginfeksikan genomnya ke dalam sel inang, maka virus hewan
diselubungi oleh endositosis atau, jika terbungkus membran, menyatu dengan
plasmalema inang dan melepaskan inti nukleoproteinnya ke dalam sel. Beberapa
virus (misalnya virus polio), mempunyai tempat-tempat reseptor yang khas pada
sel inangnya, yang memungkinkannya masuk. Setelah di dalam, biasanya genom
tersebut mula-mula ditrskripsi oleh enzim inang tetapi kemudian biasanya enzim
yang tersandi oleh virus akan mengambil alih. Sintesis sel inang biasanya
berhenti, genom virus bereplikasi dan kapsomer disintesis sebelum menjadi
virion dewasa.
Virus
biasanya mengkode suatu enzim yang diproduksi terakhir, merobek plasma membran
inang (tahap lisis) dan melepaskan keturunan infektif; atau dapat pula genom
virus terintegrasi ke dalam kromsom inang dan bereplikasi bersamanya
(provirus). Banyak genom eukariota mempunyai komponen provirus. Kadang-kadang
hal ini mengakibatkan transformasi neoplastik sel melalui sintesis protein
biasanya hanya diproduksi selama penggandaan virus. Virus tumor DNA mencakup
adenovirus dan papavavirus; virus tumor DNA terbungkus dan mencakup beberapa
retrovirus (contohnya virus sarkoma rous).
F. REPRODUKSI VIRUS
Virus selama reproduksi selalu berada di dalam tubuh
organisme inang , karena ditubuh inang itulah dia mendapatkan seperangkat
penyusun tubuhnya berupa kapsid yang tersusun atas protein yang tidak bisa
susun sendiri yang hanya bisa diambil dari tubuh mahkluk hidup
Didalam proses reproduksi di dalam tubuh inang itu ada
dua keputusan yang diambil berupa dua macam siklus hidup, yaitu siklus litik
ataukah siklus lisogenik.
Virus bereproduksi dengan menginfeksi organisme lain
dengan memasukan DNA atau RNAnya saja. Ada 2 siklus yang terjadi pada virus
ketika menginfeksi organisme lain(e.coli):
1.
Siklus Litik
Disebut
siklus litik karena ketika pada fase pembebasan membran plasma bakteri akan
lisis/pecah, berikut fase-fase pada siklus ini:
a.
Fase adsorpsi
Tahap absorbsi (pelekatan) adalah saat partikel virus (virion) melekat pada sel yang diinfeksi. Tempat pelekatan virus pada sel inang terjadi pada reseptor (protein khusus pada membran plasma sel inang yang mengenali virus).
b.
Fase penetrasi/injeksi
Fase ini adalah fase virus merusak membran plasma bakteri dengan enzim lisozim yang dipunyanya.Kemudian setelah membran tersebut terhidrolisis/rusak barulah virus memasukan DNA/RNAnya kedalam tubuh inang.
c.
Fase sintesis
Fase dimana terjadinya membentukan DNA/RNA baru virus oleh DNA dan RNA bakteri.
d.
Fase replikasi
Fase ini fase dimana terjadinya pembentukan selubung protein/kapsid.
e.
Fase Perakitan
Fase ini terjadi perakitan fag-fag baru. tahap penyusunan asam nukleat dan protein virus menjadi partikel virus yang utuh.
f.
Fase pembebasan
Setelah sejumlah fag-fag baru terbentuk kemudian membran plasma bakteri pecah dan virus-virus tersebut keluar kemudian berpencar dan menginfeksi organisme lainya.
Setelah sejumlah fag-fag baru terbentuk kemudian membran plasma bakteri pecah dan virus-virus tersebut keluar kemudian berpencar dan menginfeksi organisme lainya.
2.
Siklus
Lisogenik
Siklus
lisogenik dalam virologi merupakan siklus reproduksi virus selain siklus litik.
Tahapan dari siklus ini hampir sama dengan siklus litik, perbedaannya yaitu sel
inangnya tidak hancur tetapi disisipi oleh asam nukleat dari virus. Tahap
penyisipan tersebut kemudian membentuk provirus.
Siklus
lisogenik secara umum mempunyai tiga tahap, yaitu adsorpsi dan penetrasi,
penyisipan gen virus dan pembelahan sel inang.
Tahap
siklus:
a.
Adsorpsi dan penetrasi
Virus
menempel pada permukaan sel inang dengan reseptor protein yang spesifik lalu
menghancurkan membran sel dengan enzim lisozim, virus melakukan penetrasi pada
sel inang dengan menyuntikkan materi genetik yang terdapat pada asam nukleatnya
kedalam sel.
b.
Penyisipan gen virus
Asam nukleat
dari virus yang telah menembus sitoplasma sel inang kemudian akan menyisip kedalam
asam nukleat sel inang, tahap penyisipan tersebut kemudian akan membentuk
provirus (pada bakteriofage disebut profage). Sebelum terjadi pembelahan sel,
kromosom dan provirus akan bereplikasi.
c.
Pembelahan sel inang
Sel inang
yang telah disisipi kemudian melakukan pembelahan, provirus yang telah
bereplikasi akan diberikan kepada sel anakan dan siklus inipun akan kembali
berulang sehingga sel yang memiliki profage menjadi sangat banyak.
Hubungan dengan siklus litik
Provirus
yang baru dapat memasuki keadaan Litik dalam kondisi lingkungan yang tepat
tetapi kemungkinannya sangat kecil. Kemungkinan akan bertambah besar apabila
diberi agen penginduksi.
G.
KLASIFIKASI
VIRUS
Virus dapat
diklasifikasi menurut kandungan jenis asam nukleatnya. Pada virus RNA, dapat
berunting tunggal (umpamanya pikornavirus yang menyebabkan polio dan influenza)
atau berunting ganda (misalnya revirus penyebab diare); demikian pula virus DNA
(misalnya berunting tunggal oada fase φ × 174 dan parvorirus berunting ganda
pada adenovirus, herpesvirus dan pokvirus). Virus RNA terdiri atas tiga jenis
utama: virus RNA berunting positif (+), yang genomnya bertindak sebagai mRNA
dalam sel inang dan bertindak sebagai cetakan untuk intermediat RNA unting
minus (-); virus RNA berunting negatif (-) yang tidak dapat secara langsung
bertindak sebagai mRNA, tetapi sebagai cetakan untuk sintesis mRNA melalui
virion transkriptase; dan retrovirus, yang berunting + dan dapat bertindak
sebagai mRNA, tetapi pada waktu infeksi segera bertindak sebagai cetakan
sintesis DNA berunting ganda (segera berintegrasi ke dalam kromosom inang )
melalui suatu transkriptase balik yang terkandung atau tersandi. Setiap virus
imunodefisiensi manusia (HIV) merupakan bagian dari subkelompok lentivirus dari
kelompok retrovirus RNA. Virus ini merupakan penyebab AIDS pada manusia,
menginfeksi setiap sel yang mengekspresikan tanda permukaan sel CD4, seperti
pembentuk T-sel yang matang.
Tingkat
klasifikasi virus:
ordo –
famili – subfamili – genus – species – strain/tipe
Untuk saat
ini, klasifikasi virus yang penting hanya dari tingkat famili ke bawah. Semua
famili virus memiliki akhiran – viridae , misalnya
·
Poxviridae
·
Herpesviridae
·
Parvoviridae
·
Retroviridae
Anggota-anggota
famili Picornaviridae umumnya ditularkan melalui jalur faecal/oral dan
melalui udara.
Genus
memiliki nama dengan akhiran – virus . Misalnya, famili Picornaviridae
terdiri dari 5 genus:
·
Genus Enterovirus misalnya
poliovirus 1, 2, 3
·
Genus Cardiovirus misalnya
mengovirus
·
Genus Rhinovirus misalnya Rhinovirus
1a
·
Genus Apthovirus misalnya FMDV-C
·
Genus Hepatovirus misalnya virus
Hepatitits A
Definisi
`spesies’ merupakan hal yang paling penting, namun sulit dilakukan untuk virus.
Penentuan spesies virus mengandung unsur subyektif. Sebagai contoh, genus Lentivirus
terdiri dari banyak spesies yang berbeda, termasuk:
·
HIV-1, Human Immunodeficiency Virus
1
·
HIV-2, Human Immunodeficiency Virus
2
·
SIV, Simian Immunodeficiency Virus
·
FIV, Feline Immunodeficiency Virus
·
BIV, Bovine Immunodeficiency Virus
·
Visna (domba)
·
EIAV (kuda)
·
CAEV (kambing)
Dasar-dasar
klasifikasi secara taksonomi.
Ciri khas
seperti morfologi (ukuran, bentuk, ada tidaknya selubung), sifat-sifat
fisika-kimia (berat molekul, densitas, pH, stabilitas terhadap temperatur dan
konsentrasi ion), genom (RNA, DNA, urutan materi genetik yang tersegmentasi ( segmented
sequence ), pemetaan posisi restriksi ( restriction map ),
modifikasi, dsb.), makromolekul (komposisi dan fungsi protein), sifat-sifat
antigenik, sifat-sifat biologis (organisme apa saja yang menjadi inangnya, cara
penularan, cara perpindahan, dsb.), semuanya dipertimbangkan dalam menentukan
klasifikasi virus.
Virus dapat
diklasifikasi menurut morfologi, tropisme dan cara penyebaran, dan genomik
fungsional.
- Klasifikasi virus berdasarkan morfologi Berdasarkan morfologi, virus dibagi berdasarkan jenis asam nukleat dan juga protein membran terluarnya (envelope) menjadi 4 kelompok, yaitu :
RNA
merupakan materi genetika yang terdapat pada virus tertentu (virus RNA), serta
sel dan molekul yang mengarah ke tahap sintesis protein. Pada virus, molekul
RNA ini mengarah ke proses sistesis protein (pembentukan selubung protein
virus) dan replikasi (proses pengopian RNA).
3.
Virus berselubung
4.
Virus non-selubung
- Klasifikasi virus berdasarkan tropisme dan cara penyebaran
Berdasarkan
tropisme dan cara penyebaran, virus dibagi menjadi:
Virus
yang dikeluarkan melalui kotoran dari berbagai jenis hewan dapat mencemari air.
Terutama pengaruhnya terhadap kesehatan, virus dapat menyerang saluran
pencernaan manusia yang diekskresikan dengan kotoran orang yang terinfeksi.
Virus seringkali ditularkan melalui mulut atau anus dari orang ke orang lain.
Namun, virus terebut juga terdapat pada limbah yang berasal dari berbagai
limbah medis, yang dapat mencemari air atau permukaan tanah. Virus
Enterik diekskresikan dalam jumlah yang cukup besar melalui kotoran termasuk
diantaranya virus polio, virus coxsackie, virus echo, dan virus enterik lainnya
sepeti, virus adeno, virus reo, virus rota, virus hepatitis a (virus
hepatitis), dan virus noro. Yang merupakan penyebab berbagai penyakit
termasuk gastroenteritis, ruam kulit, meningitis, myocarditis, infeksi mata,
kelumpuhan, demam, dan lain sebagainya., setiap kelompok virus terdiri dari
sejumlah jenis virus serologi yang berbeda; dengan demikian lebih dari
100 virus enterik berbeda, yang dapat menginfeksi manusia.
Yg menyerang
pernapasan
3.
Arbovirus
Arbovirusadalah istilah yang digunakanuntuk merujuk
kepadasekelompok virusyang ditularkanolehvektorarthropoda.
Kataarbovirusadalah akronim(virus arthropoda-borne).
Gejala infeksiarbovirusumumnya terjadi3-15harisetelah
terpaparvirusdan terakhir3atau 4hari. Gambaran
klinisyang paling umuminfeksiadalah demam, sakit kepala
danmalaise, tapiensefalitisdandemam berdarahjugadapat
terjadi. Katatibovirus(tick-borne virus) kadang-kadang digunakanuntuk
menggambarkanvirusditularkan oleh kutu, sebuahsuperorderdalamarthropoda.
Virus ini
merupakan salah satu pemicu terjadinya kanker. Virus onkogenik adalah
virus yang dapat menyebabkan perubahan-perubahan yang mempengaruhi proses onkogenesis.
Onkogenesis adalah hasil akumulasi berbagai perubahan genetik yang
mengubah ekspresi atau fungsi protein yang penting dalam pengendalian
pertumbuhan dan pembelahan sel. Virus onkogenik saat menginfeksi sel
dapat menyebabkan mutasi proto-onkogen sel menjadi onkogen.
Proto-onkogen adalah gen
normal sel yang dapat berubah menjadi onkogen aktif karena terjadinya mutasi
atau mengalami ekspresi yang berlebihan (menghasilkan onkoprotein dalam jumlah
berlebihan).
Onkogen adalah
istilah untuk gen yang bisa menginduksi satu atau beberapa sifat karakteristik
sel kanker. Gen tersebut dapat berupa gen virus atau gen sel yang bila
dimasukkan ke dalam sel yang sesuai, secara sendiri atau bersama gen lain dapat
merubah sifat sel normal menjadi sifat sel ganas.
Gen
Pengendali Tumor (Tumor Supressor Gene) adalah gen yang bila mengalami
inaktivasi (menjadi tidak aktif) akan menyebabkan pembentukan tumor. Tumor
adalah istilah untuk perbanyakan sel yang tidak normal. Kanker adalah sebutan
untuk tumor yang ganas.
Pada saat
virus menginfeksi sel, dia berintegrasi ke dalam sel menjadi provirus yang akan
mengganggu Gen Pengendali Tumor atau merubah ekspresi proto-onkogen yang
normal. Akibat perubahan itu sel menjadi memiliki karakteristik sifat-sifat sel
yang tertransformasi.
Diantara
sifat-sifat sel tertransformasi adalah:
1.
Dapat tumbuh tidak terbatas (disebut
immortal)
2.
Kebutuhan faktor pertumbuhan
berkurang
3.
Kerapatan tinggi
4.
Hilangnya sifat contact inhibition
(perbanyakan sel normal akan berhenti pada saat sel tersebut kontak dengan sel
lain)
5.
Bentuk sel berubah
Bila sel
masih memiliki sifat contact inhibition, sel tersebut akan menghentikan
perbanyakannya saat bertemu dengan sel lain. Hilangnya sifat tersebut
menyebabkan sel tumbuh terus, sel dapat berpindah ke jaringan atau organ lain
(metastasis), dan menyebarkan pertumbuhan kanker.
Sifat-sifat
lain dari sel kanker adalah mensekresi protease, mensekresi faktor pertumbuhan
yang menstimulasi perbanyakan sel endotel kapiler di sekitarnya (angiogenesis),
gagal berdiferensiasi (perbanyakan sel terus menerus) dan tidak mengalami
apoptosis (kematian) meskipun terjadi kerusakan DNA sel.
Onkoprotein
adalah produk dari gen onkogenik yang dapat memberi sinyal pada sel untuk
melakukan transformasi sehingga sel tersebut akan memperbanyak diri secara
tidak terbatas. Perbanyakan tak terkontrol ini bila disertai beberapa mutasi
lainnya, bisa berujung pada pembentukan sel kanker. Onkoprotein dapat berupa
protein normal yang diproduksi dalam jumlah melebihi produksi normal, namun
kebanyakan berupa protein yang telah berubah dari protein normal.
Onkoprotein
dapat digolongkan dalam 8 kategori:
1. Faktor
pertumbuhan peptida (peptida adalah komponen penyusun protein)
2. Reseptor
faktor pertumbuhan di membran plasma atau sitoplasma (reseptor adalah istilah
untuk penerima)
3. Protein G
(protein yang diregulasi oleh GTP)
4. Reseptor
membran dengan tirosin kinase / dengan aktifitas treonin-serin kinase
5. Protein
kinase sitoplasma dengan aktifitas tirosin kinase / dengan aktifitas
serin-treonin
6. Protein
pengikat DNA yang berfungsi sebagai aktifator transkripsional / mendorong
replikasi RNA (catatan: pada proses sintesis protein, DNA ditranskripsi menjadi
mRNA, selanjutnya protein disintesa berdasar kode-kode pada mRNA tersebut).
7. Siklin
(memicu aktifitas protein kinase)
8. Protein yang
menghambat protein pengendali tumor.
Onkoprotein
hampir seluruhnya memiliki fungsi dalam berbagai jalur transduksi sinyal yang
dimulai dari sebuah sinyal dan berakhir dengan transkripsi (proses awal
produksi protein) maupun replikasi DNA (proses penggandaan DNA). Onkoprotein
akan mengambil alih regulasi normal dari sel dan mengirimkan sinyal terus
menerus yang mengaktifkan ekspresi gen dan progresi melalui siklus sel
(progresi tumor adalah istilah untuk akumulasi mutasi pada sel-sel pada sebuah
populasi tumor, yang berakibat kenaikan kecepatan pertumbuhan dan keganasan
sel).
Aktifitas
onkoprotein tersebut akan meningkatkan peluang terjadinya mutasi proto-onkogen
dan gen pengendali tumor. Semakin banyak proto-onkogen menjadi onkogen, regulasi
sel semakin tidak terkendali. Demikian juga dengan semakin banyaknya gen
pengendali tumor yang rusak akan semakin banyak jalur transduksi sinyal /
mekanisme regulasi siklus sel yang tidak berfungsi dengan baik (undil - 2009)
Jenis Virus Hepatitis
a.
Virus hepatitis A
Virus hepatitis A terutama
menyebar melalui vecal oral. Penyebaran ini terjadi akibat buruknya tingkat
kebersihan. Di negara-negara berkembang sering terjadi wabah yang penyebarannya
terjadi melalui air dan makanan.
b.
Virus hepatitis B
Penularannya
tidak semudah virus hepatitis A. Virus hepatitis B ditularkan
melalui darah atau produk darah. Penularan biasanya terjadi di antara para
pemakai obat yang menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau di antara mitra
seksual (baik heteroseksual maupun pria homoseksual).
Ibu hamil
yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayi selama
proses persalinan. Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang sehat yang membawa
virus hepatitis B. Di daerah Timur Jauh dan Afrika, beberapa kasus hepatitis B
berkembang menjadi hepatitis menahun, sirosis dan kankerhati.
c.
Virus hepatitis C
Menyebabkan
minimal 80% kasus hepatitis akibat transfusi darah. Virus hepatitis C ini paling
sering ditularkan melalui pemakai obat yang menggunakan jarum bersama-sama.
Jarang terjadi penularan melalui hubungan seksual. Untuk alasan yang masih
belum jelas, penderita "penyakit hati alkoholik" seringkali menderita
hepatitis C.
d.
Virus hepatitis D
Hanya
terjadi sebagai rekan-infeksi dari virus hepatitis B dan virus hepatitis D ini
menyebabkan infeksi hepatitis B menjadi lebih berat. Yang memiliki risiko
tinggi terhadap virus ini adalah pecandu obat.
e. Virus
hepatitis E
Virus hepatitis E kadang
menyebabkan wabah yang menyerupai hepatitis A, yang hanya terjadi di
negara-negara terbelakang.
f. Virus
hepatitis G
Jenis baru
dari virus hepatitis yang telah terdeteksi baru-baru ini. namun belum terlalu
diketahui.
Virus-virus lain yang dapat
menyebabkan hepatitis :
- Klasifikasi virus berdasarkan genomik fungsional
Virus di
klasifikan menjadi 7 kelompok berdasarkan alur fungsi genomnya.
Klasifikasi ini disebut juga klasifikasi Baltimore yaitu:
1.
Virus Tipe I = DNA Utas Ganda
2.
Virus Tipe II = DNA Utas Tunggal
3.
Virus Tipe III = RNA Utas Ganda
4.
Virus Tipe IV = RNA Utas Tunggal (+)
5.
Virus Tipe V = RNA Utas Tunggal (-)
6.
Virus Tipe VI = RNA Utas Tunggal (+)
dengan DNA perantara
7.
Virus Tipe VII = DNA Utas Ganda
dengan RNA perantara
H.
PERANAN
VIRUS DALAM KEHIDUPAN
Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika.
Melalui terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus
diubah menjadi gen baik (penyembuh) disebut vaksin.Contohnya pembuatan vaksin
polio, rabies, hepatitis B, influenza, cacar, dan vaksin MMR (Measles, Mumps,
Rubella) untuk cacar gondong, dan campak.
Pada umumnya virus bersifat rnerugikan. Virus sangat dikenal sebagai
penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak
ada makhluk hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus secara khusus menyerang
sel-sel tertentu dari inangnya. Virus dapat menginfeksi tumbuhan, hewan, dan
manusia sehingga menimbulkan penyakit.
I.
PENYAKIT
AKIBAT VIRUS
1. Penyakit
yang disebabkan virus pada Manusia
a.
Common
influenza
Common
influenza atau biasa disebut flu adalah penyakit yang disebabkan oleh virus,
yang disebut virus influenza. Virus influenza sangat mudah menular dan
ditularkan oleh si penderita melalui udara. Virus ini menyerang saluran
pernafasan sehingga si penderita mengalami kesulitan bernafas. Gejala yang
timbul akibat influenza adalah pilek, demam, pusing, batuk kering hingga batuk
berdahak, kerongkongan gatal, hidung mampet, meler, bersin-bersin hingga hidung
memerah, badan terasa pegal-pegal.
b.
Kanker
leher rahim
Kanker leher
rahim yang hanya menyerang wanita adalah penyakit yang disebabkan oleh virus,
yaitu virus human pappiloma virus (HPV) onkogen. Virus ini termasuk virus ganas
karena mengalami pembelahan dengan sangat cepat, tidak terkendali dan tanpa
disadari. Karena tanpa disadari biasanya si penderita baru menyadari pada
stadium lanjut. Kanker leher lahir disebut “silent killer”. Kanker leher lahir
ini tidak menunjukkan gejala yang khas pada stadium awal, namun pada stadium
lanjut dapat dikenali dengan gejala; keputihan yang tidak biasa, pendarahan
post coitus, pendarahan setelah menopause, mengeluarkan cairan kekuningan,
berbau dan bercampur nanah.
c. Ebola
Ebola adalah
penyakit yang disebabkan oleh virus ebola. Penyakit ini sangat mengerikan
karena tubuh si penderita akan mengalami pendarahan di seluruh tubuh pasien.
Gejala yang lain adalah; demam, muntah, diare dan badan terasa sakit. Penyakit
ebola adalah penyakit paling mematikan dengan kesempatan hidup bagi pasien
adalah 0%, penderita ebola tidak dapat diselamatkan dan bisa langsung meninggal
dalam jangka waktu siklus 6 hingga 20 hari. Penularan penyakit ini melalui
kontak langsung antara kulit dengan kulit. Belum ditemukan obat atau vaksin
untuk penyakit ebola.
d.
Avian
influenza
Avian
influenza atau flu burung adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza
tipe A jenis H5N1 yang ditularkan oleh unggas dan menyerang manusia. Negara di
Asia dikonfirmasi paling mudah terinfeksi virus H5N1. Virus H5N1 merupakan
virus yang ganas dan mematikan, delapan dari sepuluh penderita flu burung tidak
dapat diselamatkan. Pemerintah menetapkan aksi tanggap darurat terhadap virus
H5N1 untuk mencegah terjangkitnya virus ini. Gejala flu burung adalah; demam
tinggi, keluhan pernafasan dan bisa pula sakit perut. Penderita flu burung
biasanya telah melakukan kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi virus
H5N1.
e.
SARS
SARS adalah
penyakit sindrom saluran pernafasan akut yang disebabkan oleh virus, yaitu
virus SARS. Penyakit ini pertama kali muncul di provinsi Guangdong, Tiongkok
dan kemudian merebak menjadi sebuah wabah ke beberapa negara melalui bandara
dimana terdapat banyak orang dari berbagai negara. SARS dapat dikenali dengan
beberapa gejala seperti; demam tinggi di atas 38 derajat celcius, batuk, radang
tenggorokan, gejala gastrointestinal, badan terasa pegal atau myalgia dan
gejala yang lainnya. SARS dapat diobati dan dapat disembuhkan.
f.
Cacar air
Cacar air
adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, yang disebut virus
varicella-zoster. Cacar hanya mengidap manusia sekali selama hidup. Disarankan
untuk menjaga kekebalan tubuh untuk menghindari virus ini. Gejalanya adalah;
demam, pilek, lemah, letih, lesu dan kemudian muncul ruam kemerahan di tubuh
berisi cairan. Cacar air ini akan sembuh dengan sendirinya, jangan berusaha untuk
memecah cacar air tersebut, karena akan meninggalkan bekas luka. Penderita
hendaknya dikarantina agar tidak menulari orang lain, dan usahakan tetap mandi
agar terhindar kuman dan bakteri yang berkembang biak pada kulit.
g. Herpes
Herpes
adalah penyakit yang disebabkan oleh virus herpes simpleks. Herpes dapat
menyerang kulit, mulut dan alat kelamin (herpes genetalis). Herpes dikenal
dengan penyakit radang pada kulit yang ditandai dengan ruam kemerahan dengan
gelembung-gelembung berisi air yang mengelompok. Herpes menular melalui kontak
langsung atau melalui bersin, batuk, pakaian yang terkena cairan dari herpes.
Cara menangani herpes adalah menjaga agar gelembung tersebut tidak pecah agar
tidak mejnadi jalan masuknya kuman atau bakteri.
h.
Hepatitis
Hepatitis
adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis A, B, non A dan non B.
Hepatitis dikenal dengan penyakit kuning atau liver karena virus ini menyerang
hati. Penyebab penyakit hepatitis adalah terinfeksi virus, adanya gangguan
metabolisme tubuh, mengkonsumsi alkohol, autoimun, komplikasi karena penyakit
lain, terlalu banyak dan sering mengkonsumsi obat-obatan dll.
i.
Polio
Polio adalah
penyakit yang disebabkan oleh virus, yang disebut polivirus. Polio menyebabkan
kelumpuhan bagian tubuh, terutama pada kaki. Virus ini masuk melalui mulut
kemudian menginfeksi saluran usus, masuk melalui aliran darah dan menyerang
saraf pusat hingga menyebabkan kelumpuhan permanen dalam hitungan jam. Balita
berusia 3 hingga 5 tahun rawan terserang polia, karena sistem imunitas balita
belum sekuat orang dewasa. Polio menular melalui kontak antar manusia, feces
yang terkontaminasi virus
j.
AIDS
AIDS adalah
penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). AIDS
dikenal sebagai berbagai gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem
kekebalan tubuh. Atau dengan kata lain, apabila seseorang terjangkit virus HIV,
maka orang tersebut tidak memiliki sistem kekebalan tubuh, sehingga jika si
penderita terkena flu atau penyakit lain maka akan sulit sekali untuk sembuh.
AIDS adalah penyakit yang mematikan dan belum ada obat atau vaksinnya. AIDS
berasal dari Afrika Sub-Sahara. Gejala dari penderita AIDS adalah; demam,
berkeringat di malam hari, mengalami pembengkakan kelenjar, lemah, berat badan
yang terus mengalami penurunan. AIDS dapat ditularkan melalui hubungan seksual,
air mani, cairan vagina, ASI, transfusi darah, lapisan kulit dalam (membran
mukosa), jarum suntik. Kemungkinan kesempatan hidup penderita AIDS adalah 0%
alias tidak mungkin.
2. Penyakit
yang disebabkan virus pada hewan
a.
Rabies/Rhabdovirus (anjing gila,
sebagian menyerang kucing)
b.
Rous Sarcoma virus/RSV dan Bovine
Papillomavirus (tumor pada ayam dan hewan lainnya)
c.
New Castle Desease (tatelo pada
ayam)
3. Penyakit
yang disebabkan virus pada tumbuhan
a.
Tobacco Mozaic Virus/TMV (bercak
kuning pada daun tembakau)
b.
Tungru (menyerang padi)
c.
Citrus Leprosies Virus/CLV
(menyerang tanaman jeruk)
d.
Citrus Vein Phloem Degeneration
(menyerang pembuluh ploem pada tanaman jeruk)
J. PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN
Karena virus menggunakan jalur
metabolik vital dalam sel inang untuk meniru, mereka sulit untuk menghilangkan
tanpa menggunakan obat yang menimbulkan efek toksik untuk host sel pada
umumnya. Pendekatan medis yang paling efektif untuk penyakit virus vaksinasi
pencegahan untuk memberikan kekebalan terhadap infeksi, dan obat antivirus yang
selektif mengganggu replikasi virus.
Vaksin
Vaksinasi adalah cara yang murah dan
efektif untuk mencegah infeksi oleh virus. Vaksin yang digunakan untuk mencegah
infeksi virus jauh sebelum penemuan virus yang sebenarnya. Penggunaan mereka
telah menghasilkan penurunan dramatis dalam morbiditas (penyakit) dan
mortalitas (kematian) yang berhubungan dengan infeksi virus seperti polio,
campak, gondok dan rubela. Infeksi cacar telah diberantas. Vaksin yang tersedia
untuk mencegah infeksi virus selama tiga belas manusia, dan lebih banyak
digunakan untuk mencegah infeksi virus hewan. Vaksin dapat terdiri dari virus
hidup yang dilemahkan atau dibunuh, atau protein virus (antigen). Vaksin hidup
berisi bentuk lemah dari virus yang menyebabkan penyakit. Virus seperti ini
disebut dilemahkan. Vaksin hidup dapat berbahaya apabila diberikan pada orang
dengan kekebalan lemah, (yang digambarkan sebagai immunocompromised), karena
dalam orang-orang ini, virus yang lemah dapat menyebabkan penyakit asli.
Bioteknologi dan teknik rekayasa genetik yang digunakan untuk memproduksi
vaksin subunit. Vaksin ini hanya menggunakan protein kapsid virus. Vaksin
hepatitis B adalah contoh dari jenis vaksin. Vaksin subunit yang aman untuk
pasien immunocompromised karena mereka tidak dapat menyebabkan penyakit. Virus
vaksin demam kuning, strain hidup yang dilemahkan disebut 17D, mungkin vaksin
yang paling aman dan paling efektif yang pernah dihasilkan.
Obat antivirus
Selama dua puluh tahun terakhir,
pengembangan obat antivirus telah meningkat pesat. Ini telah didorong oleh
pandemi AIDS. Obat antivirus analog nukleosida sering, (blok bangunan DNA
palsu), yang dimasukkan ke dalam genom virus mereka selama replikasi. Siklus
hidup virus tersebut kemudian dihentikan karena DNA yang baru disintesis tidak
aktif. Hal ini karena kurangnya analog gugus hidroksil, yang, bersama dengan
atom fosfor, link bersama untuk membentuk "tulang punggung" yang kuat
dari molekul DNA. Hal ini disebut DNA pemutusan rantai. Contoh analog
nukleosida yang asiklovir untuk herpes simpleks infeksi virus dan lamivudine
untuk HIV dan Hepatitis B infeksi virus. Asiklovir adalah salah satu obat
antivirus tertua dan paling sering diresepkan.
Obat antivirus lain dalam tahap
menargetkan penggunaan yang berbeda dari siklus hidup virus. HIV adalah
tergantung pada enzim proteolitik yang disebut protease HIV-1 untuk itu untuk
menjadi sepenuhnya menular. Ada kelas besar obat yang disebut inhibitor protease
yang menonaktifkan enzim ini. Hepatitis C disebabkan oleh virus RNA. Dalam 80%
dari orang yang terinfeksi, penyakit ini kronis, dan tanpa pengobatan, mereka
terinfeksi selama sisa hidup mereka. Namun, sekarang ada pengobatan yang
efektif yang menggunakan analog nukleosida obat ribavirin dikombinasikan dengan
interferon. Pengobatan kurir kronis dari virus hepatitis B dengan menggunakan
strategi yang sama menggunakan lamivudine telah dikembangkan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Virus adalah
parasit intraseluler obligat dan ukurannya 20-200 nm, bentuk dan komposisi
kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA or DNA. Partikelnya secara
utuh disebut “VIRION” yang terdiri dari “Capsid” yang dapat terbungkus oleh
sebuah Glycoprotein/membrane lipid. Virus resisten terhadap antibiotics.
Asam nukleat
genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri dari DNA
untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain
itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler.
Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan
beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan
manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai
tunggal.
Virus selama reproduksi selalu berada di dalam tubuh
organisme inang , karena ditubuh inang itulah dia mendapatkan seperangkat
penyusun tubuhnya berupa kapsid yang tersusun atas protein yang tidak bisa
susun sendiri yang hanya bisa diambil dari tubuh mahkluk hidup
Virus dapat
diklasifikasi menurut kandungan jenis asam nukleatnya. Pada virus RNA, dapat
berunting tunggal (umpamanya pikornavirus yang menyebabkan polio dan influenza)
atau berunting ganda (misalnya revirus penyebab diare); demikian pula virus DNA
(misalnya berunting tunggal oada fase φ × 174 dan parvorirus berunting ganda
pada adenovirus, herpesvirus dan pokvirus).
Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika.
Melalui terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus
diubah menjadi gen baik (penyembuh) disebut vaksin.Contohnya pembuatan vaksin
polio, rabies, hepatitis B, influenza, cacar, dan vaksin MMR (Measles, Mumps,
Rubella) untuk cacar gondong, dan campak.
Pada umumnya virus bersifat rnerugikan. Virus sangat dikenal sebagai
penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak
ada makhluk hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus secara khusus menyerang
sel-sel tertentu dari inangnya. Virus dapat menginfeksi tumbuhan, hewan, dan
manusia sehingga menimbulkan penyakit.
Karena virus
menggunakan jalur metabolik vital dalam sel inang untuk meniru, mereka sulit
untuk menghilangkan tanpa menggunakan obat yang menimbulkan efek toksik untuk
host sel pada umumnya. Pendekatan medis yang paling efektif untuk penyakit
virus vaksinasi pencegahan untuk memberikan kekebalan terhadap infeksi, dan
obat antivirus yang selektif mengganggu replikasi virus.
B.
SARAN
Setiap unsur
memiliki kerugian dan keuntungan begitu pula dengan virus. Virus memiliki
kerugian dan juga keuntungan bagi manusia. Semakin orang menjadi pintar semakin
orang menyadari bahwa dirinya tidak banyak tahu atas segala sesuatu. Dan kita
tidak boleh menganggap ringan tintang hal yang kecil karena sesuatu yang kecil
itu bahkan lebih membahayakan dari pada hal yang besar sehingga kebanyakan
orang yang terkenal(orang besar) jatuh karena tidak melihat hal yang kecil itu.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.news-medical.net/health/Human-Diseases-Caused-by-Viruses-%28Indonesian%29.aspx penyakit yang
disebabkan oleh virus
http://www.news-medical.net/health/Human-Diseases-Caused-by-Viruses-%28Indonesian%29.aspx pencegahan dan
pengobatan untuk enyakit yang di timbulkan oleh virus
nama kamu cantik banget (*3*)
BalasHapus